Hai sobat Kassen!
Printer label thermal menggunakan panas untuk mencetak gambar atau tulisan. Ada dua jenis utama teknik pencetakan termal: Thermal Transfer dan Direct Thermal.
DIRECT THERMAL
Permukaan label dilapisi dengan lapisan reaktif panas yang berubah menjadi hitam saat terkena panas dari print head. Permukaan yang reaktif terhadap panas ini secara efektif akan menyebabkan hasil cetak memudar saat terkena sinar matahari, cahaya buatan yang kuat atau memang gesekan (karton saling bergesekan saat transit misalnya) dengan kecepatan memudar tergantung pada intensitas cahaya atau gesekan. Untuk alasan ini, direct thermal label cenderung digunakan untuk produk dengan umur simpan pendek seperti makanan segar. Meskipun tidak ada biaya pita yang terkait dengan label termal langsung, ada implikasi biaya lainnya karena tanpa pita yang bertindak sebagai penyekat pelindung antara print head dan label, print head akan lebih cepat aus sehingga membutuhkan penggantian yang lebih sering.
Direct thermal synthetics adalah pilihan yang baik untuk pelabelan karton dan kemasan ritel di sektor makanan dingin dan beku di mana label terpapar pada tingkat kelembapan yang tinggi dan penanganan yang kasar selama transportasi.
THERMAL TRANSFER
Label dicetak melalui printer transfer termal di mana, pada titik kepala cetak, lapisan Ribbon ditempatkan di atas label. Elemen kepala cetak memanas dan menyebabkan pigmen karbon yang ada pada pita berpindah ke label, menciptakan gambar yang diinginkan. Label kertas transfer termal adalah pilihan yang baik di mana termal langsung tidak sesuai atau kualitas cetak pita lebih disukai.
Label sintetik transfer termal lebih tahan lama sehingga lebih cocok untuk aplikasi jangka panjang seperti pelabelan luar ruangan, atau aplikasi di mana tingkat kelembapan atau lecet yang tinggi diperkirakan terjadi.
gimana nih sobat Kassen, udah tau kan ternyata ada jenisnya juga loh!