Magnetic Stripe Reader

Apa Itu Magnetic Stripe Reader

Kartu magnetic stripe adalah kartu yang memiliki suatu pita magnetik di salah satu sisi, biasanya berwarna hitam, yang digunakan untuk menyimpan dan membaca data rahasia. Pita magnetik ini terbuat dari besi yang mengandung partikel-partikel magnetik tipis setipis film. Untuk membaca data pada kartu ini, diperlukan perangkat khusus yang disebut Reader.

Kemudian, apa kaitannya kartu magnetic stripe dengan kartu ATM, debit, dan kredit? Kartu-kartu ATM, debit, dan kredit adalah contoh penggunaan kartu magnetic stripe. Singkatnya, ketiga jenis kartu ini termasuk dalam kategori yang sama meskipun memiliki bentuk yang berbeda.

Namun, kartu magnetic stripe tidak hanya digunakan untuk kartu ATM, debit, dan kredit. Kartu dengan pita magnetik juga dapat digunakan sebagai smart card, misalnya:

  1. Kartu keanggotaan untuk pusat perbelanjaan, restoran, atau tempat hiburan.
  2. Kunci elektronik untuk pintu, seperti yang sering digunakan di hotel dan apartemen.
  3. Kartu kehadiran untuk pelajar, mahasiswa, atau karyawan.
  4. Kartu perpustakaan.

 

Cara Kerja magnetic stripe

Cara kerja magnetic stripe pada kartu magnetik mirip dengan pita magnetik pada kaset. Mesin pembaca akan membaca data secara berurutan, satu demi satu, mulai dari awal hingga akhir.Sebagai perbandingan, jika Anda pernah menggunakan kaset untuk mendengarkan musik, Anda mungkin tahu bahwa ketika ingin mendengarkan lagu tertentu yang berada di tengah atau akhir kaset, Anda tidak bisa langsung memutar lagu yang diinginkan. Anda harus mempercepat putaran mesin tape agar mesin tersebut segera mencapai lagu yang Anda inginkan.

Prinsip serupa berlaku untuk magnetic stripe pada kartu. Ketika Anda ingin melakukan transaksi menggunakan mesin ATM atau mesin EDC, Anda perlu memastikan bahwa bagian kartu yang mengandung pita magnetic menghadap sensor pembaca dan kemudian Anda harus menggesekkan kartu pada mesin tersebut, bukan hanya menempelkannya. Ketika kartu digesekkan, mesin akan membaca data pada pita magnetik secara berurutan dari satu ujung pita ke ujung lainnya.

 

Jenis Kartu Magnetic 

Berdasarkan sistem keamanannya ada dua jenis kartu magnetic stripe, yaitu kartu yang menggunakan password dan tidak menggunakan password. Contoh kartu magnetic stripe sangat banyak dan mudah Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti kartu ATM, debit dan kredit. Beberapa kunci pintu elektronik juga menggunakan kartu magnetic dengan password. Sementara contoh kartu magnetic yang tidak membutuhkan password adalah kartu perpustakaan maupun kartu member. Untuk jenis kartu magnetic yang tidak menggunakan password, kartu cukup digesekkan pada mesin tanpa perlu menuliskan pin pada mesin tersebut.

 

Baca juga : Pengertian Kiosk

 

Kelemahan magnetic stripe

Salah satu alasan kenapa kartu dengan strip magnetik ini dihapus adalah karena memiliki kelemahan yang vital, yaitu mudah diretas.Sejak pertama kali diperkenalkan puluhan tahun lalu, pencurian data melalui kartu ATM strip magnetik telah terjadi. Pelaku bisa menggunakan alat khusus untuk melakukan skimming dan menyalin data dari strip tersebut.
Setelah menyalinnya, biasanya mereka membuat kartu duplikat dan memasukkan data yang berhasil mereka curi ke kartu tersebut. Alhasil, dengan mudahnya, mereka menggasak saldo yang ada di kartu nasabah yang dicuri.  Adapun kelemahan-kelemahan dari kartu dengan strip magnetik, yaitu:

  1. Keamanan sangat minim sehingga data mudah dicuri.
  2. Data bisa digandakan ke kartu lainnya.
  3. Fisik yang ringkih mudah patah.
  4. Potensi perilaku kejahatan dengan pencurian data di kartu dengan strip magnetik akan terus berkembang dengan cara baru. Oleh sebabnya kamu dianjurkan untuk cepat-cepat menggantinya ke kartu baru. 

 

Kelebihan magnetic stripe

  1. Data dapat diubah atau ditulis ulang
  2. Kapasitas data tinggi yang berhubungan dengan bar code
  3. Ditambahkannya keamanan karena magnetic stripe bukan bentuk yang mudah dibaca oleh manusia
  4. Kebal terhadap kontaminasi dengan kotoran, air, minyak, kelembaban, dll Komponennya tidak bergerak, fisik yang kuat
  5. Ada standart pembuatannya

Fungsi Smart Card

Smart card hanya dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika ditanamkan chip. Bisa dikatakan fungsi bagian ini menjadi kunci penting beroperasinya kartu. Secara umum, kombinasi antara chip dengan kartu menyajikan proses data elektronik pada perangkat tertentu yang digunakan. Dalam perangkat, data ditransmisikan ke pusat informasi tempat smart card tersebut dirilis. Lalu memberikan output berupa tampilan informasi kartu terkini dan membuka akses layanan yang diinginkan pengguna. Untuk spesifiknya, kartu dapat berfungsi menurut layanan yang diberikan oleh penyelenggara kartu. Fungsi-fungsi tersebut di antaranya adalah:

a. Menyimpan identitas pemegang kartu

Informasi ini dimiliki pada smart card yang umumnya digunakan sebagai kartu member atau kartu pegawai. Identitas elektronik tersebut akan menjadi informasi yang terbaca pada alat khusus, seperti gerbang masuk atau mesin absensi. Sehingga pegawai tidak perlu mencatat kehadiran secara manual.

b. Menyimpan saldo dana

Kartu juga dapat menyimpan sejumlah dana bagi layanan-layanan tertentu. Biasanya kartu jenis ini dimanfaatkan oleh layanan perbankan, transportasi, dan uang elektronik. Cukup dengan satu kartu, pengguna tidak perlu kesulitan memegang uang tunai dan khawatir kehilangan.

c. Mempersingkat kebutuhan administratif

Data dalam smart card yang terhubung ke pusat data informasi penyelenggara kartu akan langsung otomatis memverifikasi. Tidak perlu lagi perantara manual yang panjang sehingga mengefektifkan sistem dan waktu.